Apa itu Video ?
Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeta tersebut.
Dalam dunia perfilman terdapat standar kecepatan perputaran frame (standard broadcast). Beberapa negara memiliki standar yang berbeda-beda sehingga sehingga format film atau video pun memili format yang disesuaikan dengan standar yang berlaku di negara tersebut. Bila format film untuk suatu negara belum tentu film tersebut bisa diputar di negera yang memiliki standar yang berbeda, maka untuk memaikannya kita harus memiliki perangkat pemutar video dengan format yang mendukung standar yang berlaku.
Didaratan Eropa mayoritas menggunakan standar 25 frame per second (25fps) yang dikenal dengan istilah PAL yang juga digunakan di Indonesia. Sedangkan di daratan Amerika menggunakan standar NTSC dengan 29,97 fps. Berikut adalah tabel standar broadcast dalam video yang berlaku di beberapa negara.
Video Analog dan Video Digital
- Video Analog, Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.
- Video Digital, juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.
Format Data Video
Video Analog : VHS, S-VHS, Beta, Hi-8
Video Digital : Digital 8, AVI, Mov, MPEG1 (VCD), MPEG2(DVD) DV, MPEG4 dan lainya.
Perbedaan data format tersebut ditentukan oleh ukuran rekaman gambar atau resolusi, dan data ratenya.
Contoh :
MPEG1 memiliki resolusi 352 x 288 pixel, dengan data rate/bitratenya 1,15 Mbps, digunakan untuk VCD, sama dengan VHS pada Video Analog MPEG2 memiliki resolusi 720 x 576 pixel dan bitratenya 9,8 Mbps, digunakan untuk DVD, sama dengan S-VHS pada Video Analog MPEG4 digunakan untuk video streaming.
Video Digital, tidak adanya penurunan kualitas gambar dan audio dalam proses reproduksi (selama tidak dilakukan kompresi), selain itu lebih mudah dalam editingnya dengan system non-linear, tetapi apabila ada kerusakan sebagian data (kombinasi sinyal 0 dan 1) maka akan rusak keseluruhan, berarti kita tidak dapat menggunakan data tersebut.
Teknik Penyuntingan Video
Teknik Linear dan Non-Linear
Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect.
Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih muda karena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.
Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat. Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jeta tersebut.
Dalam dunia perfilman terdapat standar kecepatan perputaran frame (standard broadcast). Beberapa negara memiliki standar yang berbeda-beda sehingga sehingga format film atau video pun memili format yang disesuaikan dengan standar yang berlaku di negara tersebut. Bila format film untuk suatu negara belum tentu film tersebut bisa diputar di negera yang memiliki standar yang berbeda, maka untuk memaikannya kita harus memiliki perangkat pemutar video dengan format yang mendukung standar yang berlaku.
Didaratan Eropa mayoritas menggunakan standar 25 frame per second (25fps) yang dikenal dengan istilah PAL yang juga digunakan di Indonesia. Sedangkan di daratan Amerika menggunakan standar NTSC dengan 29,97 fps. Berikut adalah tabel standar broadcast dalam video yang berlaku di beberapa negara.
Video Analog dan Video Digital
- Video Analog, Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.
- Video Digital, juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.
Format Data Video
Video Analog : VHS, S-VHS, Beta, Hi-8
Video Digital : Digital 8, AVI, Mov, MPEG1 (VCD), MPEG2(DVD) DV, MPEG4 dan lainya.
Perbedaan data format tersebut ditentukan oleh ukuran rekaman gambar atau resolusi, dan data ratenya.
Contoh :
MPEG1 memiliki resolusi 352 x 288 pixel, dengan data rate/bitratenya 1,15 Mbps, digunakan untuk VCD, sama dengan VHS pada Video Analog MPEG2 memiliki resolusi 720 x 576 pixel dan bitratenya 9,8 Mbps, digunakan untuk DVD, sama dengan S-VHS pada Video Analog MPEG4 digunakan untuk video streaming.
Video Digital, tidak adanya penurunan kualitas gambar dan audio dalam proses reproduksi (selama tidak dilakukan kompresi), selain itu lebih mudah dalam editingnya dengan system non-linear, tetapi apabila ada kerusakan sebagian data (kombinasi sinyal 0 dan 1) maka akan rusak keseluruhan, berarti kita tidak dapat menggunakan data tersebut.
Teknik Penyuntingan Video
Teknik Linear dan Non-Linear
Teknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCR-Video Cassete Recorder), bisa juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect.
Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih muda karena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar